Sejarah Komisariat
Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) KAIZEN merupakan salah satu dari komisariat yang tertua di Universitas Muhammadiyah Surabaya. PK IMM KAIZEN berdiri sejak tahun 80 an yang berlokasi awal di Gadung, Kota Surabaya. Selanjutnya pada tahun 1996 UMSurabaya menyatukan seluruh Fakultas yang ada dan memindahkan lokasi kampusnya ke Mulyorejo, Kota Surabaya. Ketua Umum PK IMM TEKNIK pada waktu itu tahun 1996 ialah Mukhlasin, ST, M.pd. Kemudian pada tahun 2014 nama PK IMM TEKNIK diubah menjadi PK IMM KAIZEN. Kaizen sendiri merupakan istilah yang berasan dari bahasa Jepang yang bermakna "perbaikan berkesinambungan". Filsafat kaizen berpandangan bahwa hidup kita hendaknya fokus pada upaya perbaikan terus-menerus. Metode Kaizen adalah budaya kerja yang memungkinkan adanya perubahan-perubahan kecil dengan intensitas tinggi. Berdasarkan prinsip Kaizen, kita tidak dituntut untuk langsung memberikan perubahan revolusioner. Sebaliknya, perubahan yang disyaratkan pada metode Kaizen adalah satu perbaikan spesifik pada alur tertentu. Tentunya nama Kaizen ini sudah sangat pantas jika melihat kembali latar belakang mahasiswa Fakultas Teknik yang memang tidak bisa jauh dari perkembangan teknologi (suatu proses kegiatan dalam rangka mengembangkan teknologi atau ilmu tentang keterampilan). PK IMM KAIZEN menghadirkan wadah bagi Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surabaya untuk menyalurkan ide-ide pembaharuan dan pengembangan.
Lingkup
Komisariat
PK IMM KAIZEN merupakan komisariat dalam lingkup Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surabaya yang terdiri dari 7 program Pendidikan yakni: Teknik Arsitektur, Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Perkapalan,Teknik Sipil, Tenik Indusri dan Teknik Informatika.
Arah
Gerak Komisariat
Pimpinan
Komisariat IMM Kaizen memiliki tanggung jawab dalam rangka mengawal Gerakan IMM
Kaizen itu sendiri. Pimpinan Komisariat IMM Kaizen mempunyai arah gerak “Menyiapkan
Kader Intelektual Teknik Guna Menuntaskan Problem Sosial”, arah gerak
inilah yang menjadi pola dasar kebijakan IMM Kaizen dalam upaya mencapai tujuan bersama. Tujuan kebijakan IMM
Kaizen diarakan pada tercapainya tujuan IMM yakni mengusahakan akademisi islam
yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah.
Ciri Khas Komisariat
PK IMM KAIZEN memiliki ciri khas yakni pada
taglinenya “#KaderAutentik”, Makna autentik sendiri yaitu dapat di percaya asli
atau tulen dalam asumsi kader autentik berati harus mempunyai garis besar yang
dapat dipercaya atau tulen (asli) maka harus menjiwai secara variable atau
dalam peneltian sering disebut berbagai macam macam nilai yang nyata secara
garis besar akan menghasilkan nilai kualitas dan kuwantitas maka di dalam
tulisan ini mengabungkan nilai ikatan degan berjuang secara autentik atau asli
tulen tidak ada berkepura-puraan dan tetap akan berintlektual dan tetap
memikirkan nilai kualitas dan nilai kwantitas pada setiap perkaderan. Maka
seorang kader IMM yang dikatakan anak intlektual Muhammadiyah harus juga
menjiwai sifat yang autentik asli tidak berkepura-puraan tidak kader
seolah-olah. Sejatinya wujud Gerakan intlektual yang membumi dan autentik,
yakni berdiri sendiri dan berdasar pada kemurnian, keiklasan dan ketulusan.
Kemudian, burung Phoenix sebagai logo komisariat, Filosofi dari phoenix sendiri yaitu sebagai sosok penuh semangat kebangkitan dan dapat menyembuhkan dirinya sendiri, saat ia dalam keadaan terpuruk. begitu pula dalam hal perkaderan, regenerasi dan juga dalam hal gerakan Kader IMM.
Kegiatan Komisariat
Pada diri IMM
mempunyai tri kompetensi yang meliputi humanitas, intelektualitas dan religiusitas.
Inti dari trilogi ini adalah tuntutan untuk menjadi kader yang memiliki intelektualitas
dalam segala bidang yang berpedoman pada Al-qur’an dan As Sunnah serta memiliki
kepekaan sosial yang tinggi dalam bermasyarakat. Untuk itu
kegiatan-kegiatan PK IMM KAIZEN mengacu pada hala tersebut, adapun kegiatan Wajib
PK IMM KAIZEN :
1. Masa ta’aruf (masta), kegiatan ini sebagai langkah
awal dalam mengenal IMM, terhusus PK IMM KAIZEN kepada mahasiswa baru, kegiatan
ini sekaligus sebagai metode dalam penjaringan kader.
2. Darul Arqom Dasar (DAD), sebagai kegiatan perkaderan
formal pada tingkat paling dasar untu menjadi Kader IMM.
Kegiatan umum dari tiap bidang bidang :
2. Kegiatan-kegiatan perkaderan secara formala ataupun nonformal, seperti DAD, ngopi bareng, makrab dan lain-lain dilakukan oleh Bidang Kader.
3. Kajian tematik, pelatihan dasar software AutoCAD, kelas kepenulisan, belajar bareng, nugas bareng adalah kegiatn yang dilakukan pada Bidang Riset dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan (RPK)
4. Kajian Teologi filsafat, podcast Ramadhan merupakan kegiatan yang dilakukan pada bidang Tablig dan Kajian Keislaman.
5. Bagi-bagi takjil, sahur on the road pada bulan Ramadhan, bakti sosial merupakan kegiatan yang dilakukan pada bidang Sosial Pemberdayaan Masyarakat.
6. Diskusi isu politik, teatrikal dan diskusi refleksi Reformasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh bidang Hikmah, Politik dan Kebijakan Publik.
7. Lapak Kaizen Ekonomi Center (Lapak KECE), merupakan kegiatan yang dilakukan oleh bidang Ekonomi dan Kewirausahaan.
8. Diskusi Immawati, kelompok ekonomi kreatif, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh bidang Immawati.
9. Olahraga bareng kader (Futsal, Badminton, Volly), Kaizen Cup, sparing olahraga antar komisariat dan kajian budaya, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh bidang Senibudaya dan olahraga.
10. Pelatihan desai grafis, podcast, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh bidang Media Komunikasi dan Informasi.