Sejarah Komisariat
Ma’had Umar bin sl-Khattab merupakan salah satu dari sekian lembaga pendidikan Bahasa Arab dan Dirasaat Islamiyah yang tersebar di seluruh Indonesia dan dinaungi oleh Yayasan kemanusiaan AMCF (Asian Moslem Charity Foundation). Pada fase awal perkembangan Ma’had ini, seluruh daripada operasional dan asset yang ada di dalamnya masih menjadi tanggung jawab daripada AMCF. Namun, seiring berkembangnya kebutuhan administrasi dan peningkatan kualitas pendidikan yang menjadi faktor penting daripada aktivitas keilmuan di dalam ma’had, maka ma’had Umar bin Al Khattab telah resmi menjadi bagian daripada keluarga besar Universitas Muhammadiyah Surabaya pada 2018 silam.
Ma’had Umar bin al-Khattab merupakan sebuah lembaga pendidikan berbasis pesantren mahasiswa yang mengacu pada pembelajaran aktif Bahasa Arab dan Dirasaat Islamiyah melalui 3 Program Studi yang ditawarkan yaitu; Tahfidzul Qur’an, D2 Bahasa Arab (kurikulum LIPIA), dan S1 Hukum Keluarga Islam, Ma’had ini berupaya untuk membentuk calon da’i/da’iyah yang akan disebar di seluruh nusantara dan mampu untuk membawakan ilmu yang mereka dapat dengan sebaik mungkin.
Berdasarkan rekam jejak dan informasi yang didapat, secara historis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) telah masuk dan berdiri pada fase awal perkembangan ma’had ini sebagai organisasi eksternal ma’had yang kala itu masih berada dalam pengawasan operasional Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Namun, seiring berjalannya waktu dan regenerasi yang kurang signifikan, komisariat tersebut tidak dapat berlangsung lama. Hal ini menyebabkan hilangnya aktivitas keorganisasian di dalam ma’had. Sehingga pada fase ini, ma’had tidak memiliki fasilitas kegiatan apapun yang mampu menunjang kemampuan mahasiswa di luar perkuliahan.
Dalam berdirinya, IMM Pimpinan Komisariat Al Faruq memiliki dua faktor utama yang melatarbelakangi mulainya pergerakan organisasi di ma’had tersebut. Faktor pertama adalah berdasarkan kondisi vacuum sebelumnya yang berlangsung hingga awal tahun ajaran baru 2021/2022, dimana hal ini memicu keresahan bagi sebagian mahasiswa yang menginginkan adanya nuansa baru dalam lingkungan ma’had Umar bin Al Khattab yang dapat memberikan pengalaman keilmuan baru diluar bangku perkuliahan. Sehingga hal tersebut menjadi sebuah faktor utama yang melatarbelakangi berdirinya komisariat Al Faruq ini. Teringat pada firman Allah SWT dalam Surah Ali Imran ayat 104 yang berbunyi:
Yang artinya “Dan
hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka adalah
orang-orang yang beruntung.” [Ali Imran/3 : 104]
Ayat yang sekaligus merupakan salah satu landasan daripada pergerakan
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ini dikemukakan oleh Imam Ibnu Katsir dalam
tafsirnya[1],
beliau mengatakan maksud dari kata ummah tersebut adalah sekelompok
orang yang mengajak untuk menegakkan perintah Allah agar termasuk kedalam
golongan yang beruntung sebagaimana di akhir ayat. Melalui ayat ini, harapannya
adalah agar segolongan daripada mahasiswa ma’had Umar bin Al Khattab mampu
untuk membawa perubahan yang bermanfaat bagi segolongan yang lain.
Adapun faktor kedua yang menjadi latar belakang berdirinya komisariat al-Faruq ini adalah karakter daripada sebagian organisasi mahasiswa dengan ciri khas yang berbeda-beda dalam menggapai tujuan yang sama. Faktor ini secara khusus melatarbelakangi terpilihnya nama Al Faruq menjadi sebuah nama komisariat. Dalam Bahasa Arab, segala sesuatu yang memisahkan atau membedakan antara dua entitas diistilahkan dengan al-Faruq[2]. Hal inilah yang kemudian menggiring para kader untuk memberikan sebutan al-Faruq yang sekaligus bertepatan dengan laqab daripada sahabat Umar bin al-Khattab sebab kepiawaiannya dalam membedakan antara yang haq dan bathil. Maka melalui sebuah nama al-Faruq tersebut, menjadi sebuah harapan bagi IMM ma’had Umar bin al-Khattab agar mampu memberikan corak khas organisasi yang berbeda dengan komisariat lain.
Maka,
setelah melalui proses yang panjang dengan dukungan dari para dewan assatidz
ma’had. Alhamdulillah berkat rahmat Allah dan segala pertolonganNya, serta
melalui persetujuan dan bantuan dari segenap pihak yang bersangkutan, Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pimpinan Komisariat al-Faruq ini telah secara
resmi berdiri pada Sabtu (11/06/2022) menjadi sebuah komisariat yang membawahi
3 Program Studi yang terdapat dalam Ma’had Umar bin al-Khattab Surabaya ini;
Tahfidzul Qur’an, D2 Bahasa Arab (kurikulum LIPIA), dan S1 Hukum Keluarga
Islam. Dengan harapan agar mampu untuk mengelola daripada potensi SDM yang ada,
dan menjadi sarana belajar yang bermanfaat bagi sekitarnya dengan memadukan
spirit ilmu keagamaan yang dimiliki ma’had dan trikompetensi dasar serta
prinsip-prinsip keorganisasian yang telah tertanam kuat dalam batang tubuh IMM.
Sebagaimana dalam firman Allah SWT:
Yang artinya "Tidakkah kamu memperhatikan bagai-mana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit (QS. Ibrahim:24)"
Imam Ibnu
Katsir dalam tafsirnya mengatakan bahwa pohon yang dimaksud adalah pohon kurma.
Sebagaimana pohon tersebut, Allah SWT mengilustrasikan karakter seorang muslim
yang kokoh agamanya dan mampu memberikan manfaat bagi selainnya. Demikian yang
diupayakan dalam IMM al-Faruq melalui seluruh kegiatan dan program kerjanya,
serta jalinan kerjasama yang kuat dengan komisariat yang lain. Sehingga, dari
hasil proses tersebut dapat tercipta manusia-manusia unggul yang dapat
memberikan kontribusi baik pada diri, agama, dan bangsanya.
Lingkup Komisariat
Secara geografis, Ma’had Umar bin al-Khattab merupakan Kampus 02 Universitas Muhammadiyah Surabaya yang didalamnya terdapat 3 Program Studi; Tahfidzul Qur'an, D2 Bahasa Arab, S1 al-Ahwal al-Syakhshiyyah. Yang mana ketiganya sekaligus merupakan ruang lingkup daripada wilayah hukum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) komisariat Al Faruq. Adapun secara administratif, Ma’had Umar bin Al Khattab berada dalam wilayah operasional Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Arah Gerak
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Al Faruq memiliki arah gerak yang didominasi dengan spirit keagamaan dan bahasa Arab. Nuansa bahasa Arab yang datang setidaknya dari 3 faktor. Faktor pertama adalah sebab lingkungan perkuliahan yang mengaplikasikan Bahasa Arab sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran dan aktivitas sehari-hari mahasiswa dan mahasiswinya. Kedua, bahasa Arab tidak hanya terdapat pada literatur dan referensi/modul pembelajaran, namun juga aktif dipakai oleh para dosen dan mahasiswa yang berada di ma'had dalam interaksi mereka bersama mahasiswa khususnya pada Program Studi Bahasa Arab dan Hukum Keluarga Islam.
Terakhir,
sebab adaptasi daripada sebagian kurikulumnya yang merujuk pada kampus LIPIA
Jakarta yang mana ia dinaungi langsung oleh Universitas Imam Muhammad bin Su'ud
KSA, serta para pengajar yang mayoritas merupakan alumni dari kampus tersebut. Tak
lupa nuansa keagamaan yang juga didukung dengan adanya Program Tahfidzul Qur'an
yang memiliki banyak sekali mahasiswa/mahasiswi aktif maupun alumni yang
bernotabene penghafal al-Qur’an.
Ciri Khas
Ciri khas daripada Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Al Faruq adalah apa yang menjadi visi dan misi ma’had diantaranya yaitu mencetak para da’i dan da’iyyah yang ahli dalam Bahasa Arab dan jurusannya. Oleh karenanya, akan didapati dalam kebanyakan program dari PK IMM Al Faruq ini akan banyak didominasi oleh kegiatan keagamaan dan Bahasa Arab. Demikianlah yang menjadi ciri khas daripada IMM al-Faruq tersebut.
Kegiatan Komisariat
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) al-Faruq saat ini telah memiliki 8 bidang aktif yang mewadahi berbagai macam kegiatan hasil daripada persenyawaan antara sumber daya ma’had serta tujuan dan trikompetensi dasar yang dimiliki oleh IMM. Berasaskan pada Tri Kompetensi Dasar IMM; Religiusitas, Intelektualitas, dan Humanitas, IMM al-Faruq menyajikan beraneka program kerja yang tersebar dalam 8 bidang tersebut diantaranya adalah Sharing Motivation, Synergy Building, Kajian Perkaderan oleh Bidang Kaderisasi. Pengaktifan Mading Online/Offline oleh Bidang Medinkom. Pelatihan Muballigh, dan Dakwah Digital oleh Bidang Tabligh. Hafalan kosa kata Bahasa Arab, Mari Berliterasi, serta hafalan hadits berikut kajian penjelasannya oleh bidang RPK. Dan kegiatan kemuslimahan oleh bidang Immawati. Serta agenda lain yang diprakarsai oleh rekan-rekan dari bidang-bidang yang terdapat di IMM al-Faruq ini.