Berita dan Pengumuman
“Refleksi 16 HAKTP, Sejauh Mana Upaya Kita”
- Di Publikasikan Pada: 27 Nov 2023
- Oleh: IMM UMSurabaya
Amanat Solikah : Bidang Immawati Koorkom IMM UM Surabaya
“Refleksi 16 HAKTP, Sejauh Mana Upaya Kita”
Setiap tahun, kita merayakan dan menghargai hak-hak
asasi manusia dalam peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan.
Peringatan ini bukan hanya sekedar agenda tahunan, melainkan panggilan bersama
untuk mengakhiri segala bentuk kekerasan yang dialami oleh perempuan di seluruh
dunia. Melalui kampanye ini, kita menyoroti pentingnya memberikan perlindungan,
mendengarkan, dan memahami bahwa setiap perempuan berhak hidup tanpa takut,
tanpa kekerasan.
Mengenai Peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap
Perempuan, penting untuk menyoroti bahwa dimulainya peringatan ini terjadi pada
tanggal 25 November yang secara simbolis ditetapkan sebagai Hari Internasional
untuk Mengakhiri Kekerasan terhadap Perempuan. Rentang waktu peringatan ini
mencakup periode yang signifikan yaitu hingga 10 Desember, yang mana merupakan
Hari Hak Asasi Manusia Sedunia.
Periode waktu ini bukan hanya dipilih secara
sembarangan, melainkan dirancang dengan sengaja untuk memberikan dimensi yang
lebih mendalam dan simbolis akan keterkaitan yang erat antara kekerasan
terhadap perempuan dengan hak asasi manusia secara menyeluruh.
Tujuan peringatan ini tidak hanya terbatas pada
mengenang para korban kekerasan, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran akan
berbagai bentuk kekerasan yang mungkin tidak terlihat di permukaan. Melalui
pemahaman yang lebih dalam, kita dapat bersama-sama membangun masyarakat yang
bebas dari kekerasan dan penuh rasa hormat terhadap hak-hak perempuan.
Memahami betapa pentingnya kesadaran adalah langkah
pertama yang sangat vital dalam mengeksplorasi dan mengatasi realitas kehidupan
perempuan di seluruh dunia. Fakta bahwa masih banyak perempuan yang menjadi
korban kekerasan, baik dalam bentuk fisik, verbal, maupun psikologis,
menandakan bahwa kesadaran adalah kunci untuk membuka mata kita terhadap
ketidaksetaraan yang masih terjadi.
Dalam era masyarakat yang semakin terkoneksi,
kesadaran bukan hanya menjadi tanggung jawab individu, melainkan juga merupakan
panggilan untuk kita semua menjadi agen perubahan. Ini melibatkan upaya bersama
untuk mendidik diri sendiri dan orang lain tentang dampak destruktif yang
dimiliki oleh kekerasan terhadap perempuan, sehingga dapat merangsang perubahan
perilaku, memotivasi advokasi, dan membangun fondasi kuat untuk masyarakat yang
lebih adil dan aman bagi setiap perempuan
Ketika kita membahas kekerasan terhadap perempuan,
sangat penting untuk menyadari bahwa fenomena ini tidak hanya terbatas pada
kekerasan fisik semata. Kekerasan terhadap perempuan juga melibatkan
aspek-aspek kompleks seperti pelecehan verbal yang merendahkan, pelecehan
seksual yang merugikan, dan pengucilan sosial yang mempersempit lingkup
keterlibatan perempuan dalam masyarakat.
Peringatan ini menjadi sorotan atas urgensi dan
kebutuhan mendalam untuk mengenali serta mengatasi semua bentuk kekerasan
tersebut. Hanya dengan pengakuan dan pemahaman menyeluruh terhadap kompleksitas
kekerasan terhadap perempuan, kita dapat membuka jalan menuju transformasi
positif. Melalui upaya kolektif dalam mengidentifikasi dan mengatasi setiap
jenis kekerasan, kita sedang berkontribusi pada penciptaan lingkungan di mana
setiap perempuan dapat menjalani hidupnya tanpa rasa takut, dalam suasana yang
aman, mendukung, dan memungkinkan mereka untuk berkembang sepenuhnya.
Pentingnya mengubah realitas kekerasan terhadap
perempuan tidak dapat diabaikan dan membutuhkan lebih dari sekadar kesadaran. Hal
ini mewajibkan setiap individu dan kelompok masyarakat untuk terlibat secara
aktif dalam upaya transformasi. Sebagai kader IMM, kita berkewajiban untuk
bersatu menghadapi ketidaksetaraan dan ketidakadilan dengan tindakan konkret.
Memberikan dukungan kepada para korban, mendengarkan
dan memahami cerita mereka, serta mempromosikan kesetaraan gender adalah
langkah-langkah yang dapat diambil oleh setiap individu. Tidak hanya itu,
melibatkan diri dalam dialog terbuka, mendukung organisasi-organisasi yang
memperjuangkan hak-hak perempuan, dan membangun solidaritas lintas batas adalah
bagian integral dari partisipasi aktif dalam merancang perubahan positif.
Dengan melakukan tindakan nyata ini, kita memberikan kontribusi positif terhadap
penciptaan masyarakat yang adil, di mana hak-hak perempuan diakui sepenuhnya,
dan segala bentuk kekerasan menjadi sesuatu yang tidak diterima.
Kampanye menghentikan kekerasan dan mendorong keadilan
gender berfungsi sebagai panggilan tegas untuk mengubah paradigma yang
merugikan. Saat kita bersikap acuh terhadap penderitaan yang dialami oleh
perempuan di berbagai belahan dunia, kita secara tidak langsung menjadi bagian
dari sistem yang memungkinkan ketidaksetaraan dan kekerasan berlanjut. Oleh
karena itu, mendengar dan merespons panggilan untuk mengambil langkah-langkah
positif menjadi esensial dalam mewujudkan perubahan yang signifikan.
Penting untuk memahami bahwa kampanye ini bukan
sekadar seruan moral, melainkan sebuah ajakan untuk bersama-sama menggagas
transformasi dalam masyarakat. Dengan mengambil tindakan konkret, seperti
mendukung organisasi-organisasi yang berjuang untuk hak-hak perempuan, ikut
serta dalam advokasi keadilan gender, dan mendidik diri sendiri serta orang
lain tentang dampak negatif dari kekerasan terhadap perempuan, kita
berkontribusi pada fondasi yang kokoh untuk dunia yang lebih baik.
Dengan kolaborasi global, kita dapat menciptakan
lingkungan di mana setiap perempuan dapat menggenggam potensinya tanpa kendala
rasa takut atau hambatan. Langkah-langkah positif ini, yang diambil secara
bersama-sama, memberikan sumbangan positif dalam meresapi nilai-nilai
kesetaraan dan keadilan dalam struktur masyarakat. Oleh karena itu, dengan
tekad yang bulat dan tindakan yang penuh kesadaran, kita dapat membentuk dunia
di mana hak-hak perempuan diberdayakan sepenuhnya dan kekerasan tidak lagi
memiliki tempat.
Dalam semangat peringatan 16 Hari Anti Kekerasan
terhadap Perempuan, mari kita semua sebagai kader IMM berkomitmen untuk menjadi
bagian dari solusi. Harapannya, kita dapat melihat masa depan di mana kekerasan
terhadap perempuan menjadi kenangan bukan kenyataan. Melalui pendidikan,
kesadaran, dan aksi bersama, kita dapat membangun masyarakat yang adil, aman,
dan penuh kasih sayang bagi setiap perempuan di dunia ini.